Judul
|
KONDISI
EMPIRIS DAN TANTANGAN ADMINISTRASI NEGARA
DI MASA DEPAN
|
Jurnal
|
JURNAL
ADMINISTRASI NEGARA
|
Download
|
http://jurnal.unpad.ac.id/sosoihumaniora/article/viewFile/5422/2784
|
Volume
dan halaman
|
Vol.
11, No. 3, Hal 13 - 24
|
Tanggal
& Tahun
|
3
November 2009
|
Penulis
|
Uyat
Suyatna
|
Reviewer
|
Syifani
Dina
Riandia
Apryanto
Kasaefulloh
Luwih
Caskana
Dinar
Raharja
|
Abstrak
|
Abstraksi
dari jurnal yang berjudul “Kondisi Empiris dan Tantangan Administrasi Negara
di Masa Depan” mengutarakan tentang pendapat penulis tentang kekecewaan akan
gagalnya pemerintahan yang dilihat dari kondisi empirisnya.
Abstrak
yang disajikan oleh penulis mengemukakan anggapannya tentang hal yang
berkaitan tentang tantangan administrasi negara di masa depan, dalam
penulisan abstrak ini penulis menggunakan bahasa yang ringan, namun selain
dengan bahasa yang ringan penulis banyak menggutakan kata-kata ilmiah.
|
Pendahuluan
|
Pendahuluan
pada jurnal ini pada paragraf pertama penulis mengungkapkan fenomena gejala
politik, dimana sebuah negara yang sudah terserang oleh gejala politik
tersebut, maka dapat diartikan bahwa negara telah gagal menjalankan perannya.
Pada
paragraf kedua penulis ingin fenomena-fenomena gejala politik yang sudah
diuraikan pada paragraf pertama
LAHIRNYA
KONSTRUKSI TEORI GOVERNANCE
Menjelaskan
awal mula lahirnya konstruksi teori governence yang diawali oleh Amerika
Serikat yang gagal dalam birokrasinya, dan ditandai dengan institusi publik
yang tidak berjalan sebagaimana fungsinya, dan kasus korupsi merajalela serta
kasus-kasus lainnya. Sehingga terjadilah perubahan secara besar-besaran, dan
pada saat itu semua orang beramai-ramai memberikan kritik terhadap
pemerintah.
KRITIK
TERHADAP TEORI GOVERNANCE
Menjelaskan
bahwa teori governance merupakan teori yang menggunakan kekuatan emosi,
sehingga kita tidak memberikan perhatian yang serius terhadap maknanya yang
fundamental. Kritik utama pada asusmsi yang dibangun dalam distribusi otonomi
kekuasaan pada state, private sector, civil society.
REKONSTRUKSI
TERHADAP TEORI GOVERNANCE
Persoalan
negara-negara yang gagal dalam proses transisi reformasi selama ini adalah
mereka dituntut untuk mengurangi cakupan ( scope ) aktivitas negara maupun
kekuatan bersamaan dengan tekanan untuk mengurangi kekuatan negara yang akan
jenis-jenis baru kemampuan negara yang lemah atau tidak ada. Berdasarkan hal
inidapat disimpulkan di mana letak rekonstruksi aplikasi governance harus
dilakukan.
TANTANGAN
ILMU ADMINISTRASI NEGARA MASA DEPAN
Berisi
tentang ungkapan penulis mengenai tantangan ilmu administrasi negara di masa
depan, salah satu tantangan tersebut adalah untuk memperkuat negara dari pemerintah
pusat sampai pemerintah daerah. Persoalan tersebut semakin rumit karena
selama ini tidak ada satu panduan dan jaminan bahwa praktek terbaik lembaga
negara di negara-negara maju dapat ditransferkan ke negaranegara berkembang.
|
Simpulan
|
Kesimpulannya
berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Uyat Suyatna ini tidak hanya
mengemukakan tentang tantangan ilmu administrasi negara dimasa depan, tapi
juga mengnyampaikan teori-teori governance serta kritik-kritik terhadap teori
governance sehingga sebelum memahami tentang ilmu administrasi negara kita
dibekali dengan ilmu pemerintahan melalui teori governance tersebut.
|
Kelebihan
Penelitian
|
Dalam
jurnal yang ditulis oleh Uyat Suyatna ini isinya lengkap ditambah dengan
teori dan bukti-bukti untuk meyakinkan para pembaca bahwa tantangan dalam
ilmu administrasi negara ini benar adanya dan sangat nyata
|
Kekurangan
Penelitian
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar